4. Sajah binti al-Harits at-Taghlabiyyah. Ia adalah seorang Arab-Kristen yang mengaku sebagai nabi setelah Rasulullah SAW wafat. Ia mempunyai banyak pengikut yang berasal dari sukunya sendiri maupun dari kabilah-kabilah sekelilingnya. Sajah melakukan banyak agresi militer ke wilayah suku tetangga. Ia bersama pasukannya terus bergerak hingga sampai di al-Yamamah. Disana, ia bertemu dengan Musailamah al-Kadzdab. Ia lalu mengakui klaim kenabian Musailamah dan menikah dengannya. Setelah Musailamah terbunuh, kemudian Sajah kembali ke negerinya. Ia tinggal kembali bersama sukunya, Bani Taghlab. Selanjutnya, ia masuk Islam dan menjadi muslim yang taat pada Allah SWT. Setelah itu, ia pindah ke Bashrah dan meninggal disana.
5. Al-Mukhtar ibn Abi Ubaid ats-Tsaqafi. Ia muncul pada masa tabi’in. Awalnya, ia berpura-pura sebagai seorang Syi’ah. Sehingga banyak orang Syi’ah yang menjadi pengikutnya. Setelah itu, ia mengaku bahwa Jibril turun padanya dan menyampaikan wahyu padanya. Akhirnya terjadilah sejumlah pertempuran dan peperangan antara pasukannya melawan pasukan muslimin dibawah komando Mush’ab ibn Zubair. Al-Mukhtar pun terbunuh dalam peperangan ini.
6. Al-Harits ibn Sa’id al-Khadzdzab. Semula ia menampilkan dirinya sebagai orang yang taat agama, ahli ibadah di Damaskus. Setelah itu, ia mengaku dirinya sebagai nabi. Ketika mengetahui Khalifah Abdul Malik ibn Marwan sudah mendengar tentangnya, al-Harits pun bersembunyi. Akan tetapi, ada seorang pria Bashrah yang mengetahui keberadaannya. Pria ini lantas berpura-pura beriman kepadanya. Hingga akhirnya, al-Harits selalu mengizinkannya bertemu kapan saja ia mau.
Setelah berhasil meraih kepercayaan al-Harits, pria ini lalu menghubungi Khalifah Abdul Malik. Khalifah pun mengirim pasukan untuk menangkap al-Harits. Khalifah Abdul Malik kemudian memanggil sejumlah ulama dan ahli agama untuk menasihati dan mengajari al-Harits, bahwa pengakuannya sebagai nabi adalah bisikan dari setan. Namun, al-Harits tak mau menerima nasihat mereka dan tak mau bertobat. Akhirnya, Khalifah menjatuhkan hukuman mati padanya.
7. Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani yang muncul di India sekitar satu abad yang lalu. Ia mengaku sebagai nabi dan mengaku menerima wahyu dari langit. Ia juga menyatakan, Allah SWT sudah memberinya kabar gembira bahwa ia akan hidup selamanya selama delapan puluh tahun. Ia juga memiliki pengikut. Para ulama yang melihatnya tidak hanya tinggal diam. Mereka menentangnya dan memberikan penjelasan pada masyarakat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang pendusta besar. Ulama yang begitu gigih melawan Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Tsana ullah al-
Amir Tasri. Pada tahun 1326 H/1908 M, Mirza Ghulam Ahmad menantang Syaikh Tsana ullah, melakukan sumpah bahwa pihak yang berdusta di antara mereka berdua akan mati. Mirza Ghulam Ahmad berdoa kepada Allah agar pihak yang sesat binasa dan terserang penyakit lepra yang menyebabkan kematian. Satu tahun berlalu, Mirza Ghulam Ahmad tertimpa doanya sendiri. Ayah mertuanya menuturkan akhir hayat sang menantu dengan berkata, “Ketika penyakitnya semakin parah, Mirza Ghulam membangunkanku. Aku menemuinya dan memeriksa rasa sakit yang dikeluhkannya. Lalu ia berkata kepadaku, ‘Aku terpapar kolera.’ Setelah itu, ia tak pernah bisa berkata-kata dengan jelas lagi sampai ia meninggal.”
Begitulah, para pendusta besar yang mengaku dirinya sebagai nabi bermunculan satu demi satu, sampai yang terakhir muncul adalah al-Masih ad-Dajjal pada akhir zaman. Hendaklah kita memohon perlindungan dari Allah SWT untuk dihindarkan dari fitnah dajjal. Lalu nabi Isa ibn Maryam akan turun dari langit untuk membunuh Dajjal dan memadamkan api fitnahnya.
Tigapuluh orang yang dimaksudkan dari hadits nabi yaitu mereka yang memiliki dan membawa pengaruh, kekuasaan, dan pengikut. Namun mereka yang mengaku sebagai nabi akan tetapi tidak punya pengaruh, kekuasaan, maupun pengikut tidak masuk dalam hitungan. Semoga kita semua jangan sampai merasakan datangnya hari kiamat. Dan semoga tidak ada lagi orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi, karena nabi terakhir yang diutus oleh Allah hanyalah Nabi Muhammad SAW.[]
Sumber : Kiamat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Qisthi Press/Jakarta/Maret 2011.
islampos mobile :
Redaktur: Rahma Nurafia
from ISlampos
from
via Pusat Media Islam
ConversionConversion EmoticonEmoticon