Berikut Fakta-fakta Mencengangkan yang Diungkap TNI Dibalik Musibah Kabut Asap di Riau




Selama digelarnya operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) Riau, prajurit TNI banyak menemukan fakta mengejutkan di lapangan. Mulai dari aktivitas pelaku pembalakan liar, pembakar lahan, hingga dugaan keterlibatan pemilik usaha dan oknum yang diduga sebagai dalang timbulnya kabut asap di Provinsi Riau.

Ini dibenarkan oleh Komandan Korem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, Rabu (27/10/2015) siang. "Wah banyak sekali, dalam 45 hari saja, ada 13 orang yang kita serahkan ke aparat hukum karena tertangkap tangan merambah hutan dan bakar lahan. Ada 23 kasus, delapan kasus Ilegal Logging, sisanya pelaku pembakaran lahan," sebutnya kepada GoRiau.com.

Daerah yang paling dominan, sambungnya, yakni di kawasan Kerumutan (Perbatasan Inhil dan Pelalawan), Kabupaten Siak, dan Langgam Pelalawan. "Itu yang paling banyak kita temukan (pelaku perambah hutan). Sudah kita serahkan ke pemerintah daerah, karena perangkat mereka lengkap, ada jaksa, polisi dan Forkopimda. Kalau kita cuma mengamankan di lokasi saja," urainya.

Ketika ditanya terkait siapa mereka (pelaku perambahan,red), Nurendi mengatakan, kalau mereka terdiri dari warga setempat, yang dibayar pelaku usaha untuk merambah dan membakar lahan. "Kalau istilah saya, mereka ini sebut sajalah pelaku usaha. Dia miliki lahan, dan ingin bakar lahan karena cepat dan murah, jadi mempengaruhi masyarakat yang tidak paham lalu diberi uang untuk bakar lahan," bebernya.

Bahkan parahnya, diduga ada keterlibatan oknum pemerintahan sebagai pemberi intruksi untuk merambah kawasan hutan. Fakta tersebut terungkap ketika prajurit Kostrad menangkap beberapa orang di Desa Kesuma, Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, beberapa waktu lalu, dimana kelompok perambah hutan tersebut mengaku didanai oleh kepala desa dan disuruh menebang hutan.

"Ya kalau oknum (kepala desa) itu sudah kita serahkan penanganannya, biar nanti dibuktikan aparat yang berwenang. Yang jelas saat itu prajurit sedang patroli dan mendengar suara orang menebang hutan, jadi langsung kita tangkap. Kita juga mengamankan mesin chainsaw dari mereka, dengan total keseluruhan ada tujuh mesin (chainsaw)," katanya.

Selain mengamankan pelaku pembakar lahan dan pembalakan liar, prajurit TNI juga menemukan lokasi penimbunan kayu di Desa Kempas Jaya, Kabupaten Inhil. "Disana kita menemukan sekitar 60 kubik kayu keras jenis Meranti. Itu juga sudah kita serahkan penanganannya, karena bukan tupoksi kita. Banyak yang kita temukan, kalau ditelusuri, semuanya di daerah bekas terbakar itu," papar Nurendi.

Modus mereka pun beragam, terang Danrem, dimana sebelum membakar lahan, para pelaku disinyalir terlebih dahulu sengaja memotong pohon (dirambah,red). "Nanti sisanya (yang kecil,red) sengaja dibakar untuk buka lahan. Ini orang nggak benar semua, kita capek mengatasi kebakaran lahan, mereka malah sengaja membakar," tukasnya menjawab pertanyaan (GoRiau)

Previous
Next Post »