KIBLAT.NET, London – Pemerintah Inggris mengumumkan tengah mempelajari kemungkinan ikut memerangi Daulah Islamiyah di wilayah Suriah. Pernyataan itu dikeluarkan setelah 30 warganya tewas dalam serangan di Tunisia yang dilakukan pendukung Daulah.
Juru bicara Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Rabu (01/07), mengatakan bahwa negaranya tengah mengkaji upaya tambahan dalam kampanye anti Daulah Islamiyah di Suriah. Strategi kami di Timur Tengah akan dievaluasi untuk itu.
“Pemerintah sedang mempertimbangkan apakah bisa berbuat lebih di wilayah Iraq dan menambah dukungan terhadap sekutu di Suriah,” kata Cameron seperti dilansir Al-Jazeera.
Dia juga menjelaskan, pemerintah tengah berupaya meminta persetujuan parlemen untuk melancarkan serangan udara di Suriah.
Pemerintah Inggris meengeluarkan pernyataan ini setelah sebanyak 30 warganya terdata menjadi korban serangan di kawasan wisata di provinsi Souesse, Tunisia. Mereka tewas saat sedang berlibur di pantai.
Total korban yang tewas dalam serangan di Souesse itu mencapai 38 orang, yang mayoritas asing. Penyerang menembaki turis yang tengah berjemur di pantai.
Daulah Islamiyah mengumumkan bertanggung jawab atas serangan pada Jumat (26/06) itu. Dalam pernyataan di Twitter, Daulah menyebutkan bahwa pelaku penyerangan bernama Abu Yahya Al-Qairuni. Mereka mengatakan, sekitar 40 orang dari negara koalisi Anti-ISIS tewas dalam operasi itu.
Meski Inggris telah bergabung dalam koalisi Anti-ISIS yang dibentuk Amerika Serikat, namun mereka belum mengerahkan pesawat untuk menyerang Daulah di Suriah. Inggris hanya beroperasi di Iraq dengan memberi latihan militer kepada militer dan milisi yang memerangi ISIS.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
(Kiblat/Pusat Media Islam
from
via Pusat Media Islam
ConversionConversion EmoticonEmoticon