KAIRO (SALAM-ONLINE): Lebih dari 60 tentara Mesir tewas Rabu (1/7) pagi dalam gelombang serangan di utara Semenanjung Sinai.
Kelompok bersenjata dengan granat roket (RPG) menyerang setidaknya 10 pos pemeriksaan keamanan dan kantor polisi di provinsi Sinai Utara Mesir, sumber keamanan mengatakan kepada surat kabar Al-Shorouk, sebagaimana dikutip Anadolu Agency, Rabu (1/7).
Sebuah kelompok bersenjata di Mesir mengaku berada di balik serangan mematikan itu. Berbicara melalui Twitter, kelompok bersenjata itu mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 15 pos pemeriksaan keamanan di Sinai Utara.
Kelompok ini menyatakan bahwa mereka telah menguasai beberapa situs dan mengepung sekitar kantor polisi di kota Sheikh Zuweid Sinai Utara itu.
Beberapa laporan media menyatakan bahwa kelompok bersenjata itu telah menyandera sejumlah tentara setelah serangan. Namun satu sumber keamanan yang dikutip Anadolu Agency, belum mengonfirmasi laporan tersebut.
Semenanjung Sinai, sebelumnya dikenal sebagai basis “Anshar Baitul Maqdis”, kelompok bersenjata yang intens melancarkan serangannya sejak Presiden Muhammad Mursi dikudeta oleh militer, Juli 2013 lalu.
Kelompok ini mengaku berada di balik atas beberapa serangan terhadap polisi dan tentara Mesir di semenanjung yang bergolak.
Merespon hal ini, Perdana Menteri rezim kudeta, Ibrahim Mahlab, mengatakan bahwa pemerintahannya akan merujuk undang-undang baru yang bertujuan untuk memerangi “terorisme”.
“Mesir nyata dalam keadaan perang,” katanya setelah pertemuan kabinet Rabu (1/7).
Serangan itu terjadi dua hari setelah serangan bom mobil mematikan, yang menewaskan Jaksa Agung Mesir, Hisham Barakat, di Kairo timur. (mus/salam-online)
Sumber: Anadolu
from salamonline/Pusat Media Islam
from
via Pusat Media Islam
ConversionConversion EmoticonEmoticon