Intelijen Rusia Bermain dalam Tubuh ISIS ?

isis-syria-control

Dari Suriah dilaporkan bahwa serangan udara Rusia yang menargetkan posisi para Mujahidin dan kelompok-kelompok oposisi di Suriah utara telah membantu ISIS untuk memperluas pengaruhnya, kata seorang sumber militer dalam kondisi anonimitas kepada Anadolu Agency.

isis-syria-control
Sumber militer itu itu mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa serangan udara yang dilaksanakan oleh Rusia sama sekali “tidak memiliki dampak langsung” pada kelompok ISIS, tetapi justru memiliki efek yang sangat menghancurkan bagi kelompok oposisi NON ISIS yang berjuang melawan rezim Syiah Bashar Assad.

“Kita dapat melihat dalam operasi militer yang terjadi di kawasan Mara’a,” katanya. “Ketika pertama kali memulai serangan udara, Rusia justru menyerang Aleppo yang merupakan tempat berkumpulnya para pejuang anti rezim Assad yang juga berperang melawan invasi ISIS di sepanjang garis Mara’a, serangan Rusia itu berfungsi untuk membantu pasukan rezim Assad mnghabisi para Mujahidin Ahlussunnah di kawasan tersebut dengan dukungan serangan udara. Serangan tersebut justru menciptakan kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh ISIS untuk memperluas wilayahnya.”
Sebagaimana diketahui, pertempuran di Aleppo Utara merupakan pertempuran paling ganas, ketika para Mujahidin anti Rezim ini harus menghadapi kepungan tentara Rusia dan Assad dari depan dan serangan ISIS dari belakang.

Jalur Mara’a mengacu ke suatu daerah yang terletak di antara kata Mara’a dan Deir Rafat di Suriah. Wilayah ini terletak di dekat garis depan pertempuran melawan gerombolan Daulah Baghdadiyah/ISIS, yang berusaha untuk mengontrol dua kota tersebut sebelum mengambil Azaz, yang akan memberikan kontrol terhadap wilayah pedesaan di Aleppo utara.

Tangan-Tangan Intelijen Rusia di Tubuh ISIS

Banyak pihak yang curiga dengan keterlibatan Rusia dalam perang Suriah, mengingat nyaris tidak ada satu pun serangan udara Rusia yang menghantam wilayah ISIS, 90% lebih serangan udara tersebut ,justru diarahkan untuk menghancurkan posisi-posisi Mujahidin anti Assad yang sampai saat ini berjuang keras melawan ISIS.

Kecurigaan tentang maksud Kremlin mengirim pasukan ke Suriah, agaknya mulai terkuat, saat muncul laporan yang sangat cepat beredar di dunia maya maupun siaran televisi setempat tentang pengakuan anggota ISIS yang lari ke Turki bahwa dirinya diorganisir oleh intelijen Rusia untuk bergabung bersama ISIS.

Pengakuan tersebut, agaknya mendapatkan sebuah penegasan, ketika salah satu channel berita, Muzamzir Asy-Syam menyebutkan bahwa Jamaah Daulah pimpinan Al-Baghdadi telah mengeksekusi salah satu prajurinya, bernama Harun Asy-Syisyany setelah mengaku direkrut oleh intelijen Rusia sejak sekitar setengah tahun yang lalu, ini membuktikan bahwa lebih dari 1 orang Czhechnya yang telah diorganisir oleh intelijen Rusia untuk bergabung dengan ISIS.

Sementara itu sejumlah kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di Eropa telah mencatat bahwa mayoritas orang-orang Chechnya yang berperang dalam barisan Jamaah Daulah dibawa ke Suriah oleh intelejen Rusia.

Mereka bahkan mengetahui nama-nama pejabat Rusia yang bertugas merekrut orang-orang Chechnya untuk mendukung Jamaah Daulah. Ini berarti di satu sisi Rusia mengklaim memerangi Jamaah Daulah di Suriah, sementara intelijen Rusia mengawasi pengiriman mereka ke Suriah, berdasarkan sumber-sumber Barat.
(sumber:kabarsuriah)
Previous
Next Post »