Pemerintah Malaysia Terapkan Aturan Pakaian Tertutup bagi Non Muslim

penang malaysia

NONMUSLM yang berkunjung ke Malaysia diharuskan menutup aurat mereka ketika memasuki gedung-gedung pemerintah. Beberapa kelompok muslim dan ulama setempat mengatakan bahwa memakai pakaian yang tertutup merupakan pakaian yang tepat untuk menunjukan rasa hormat bagi umat Islam. Demikian dilansir Asia News Net, Selasa (30/6/15).

Setelah insiden yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, petugas keamanan Malaysia yang menjaga gedung-gedung publik mengatakan kepada perempuan yang akan memasuki gedung untuk menutupi kaki mereka. Kini beberapa komentar bermunculan di tengah kekhawatiran di antara non-Muslim dan beberapa Muslim di negara ini.

Komentar itu adalah kasus-kasus yang melibatkan seorang wanita memasuki sebuah gedung di Jalan Dinas Perhubungan di Selangor, seorang wanita yang mencoba memasuki pengadilan Penang, dua wanita yang akan memasuki gedung pemerintah negara bagian Selangor, dan seorang pria yang mengenakan celana pendek di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Dan kemarin, media online melaporkan ada insiden lain yang melibatkan pengacara perempuan Cina yang dilarang memasuki Departemen kantor Tanah dan Pertambangan di Kuala Lumpur karena mengenakan rok.

Dalam berbagai kasus ini, beberapa pejabat telah meminta maaf dan mengatakan bahwa dalam kebijakan mereka tidak ada kebijakan untuk perempuan berpakaian tertutup.

Maka dari itu, banyak tanda yang menyarankan etika berpakaian telah dipasang di sebagian besar bangunan pemerintah federal untuk mengingatkan pengunjung agar berpakaian sopan. Beberapa kelompok Muslim sekarang telah mendukung keputusan tersebut.

Presiden Ikatan Muslimin Malaysia (Isma) Abdullah Zaik Abdul Rahman mengatakan bahwa Malaysia harus mampu membedakan antara ruang pribadi dan publik.

“Kami tidak memaksa siapa pun, tetapi orang yang hidup dalam masyarakat harus belajar bagaimana menghargai tetangganya. Jangan terlalu provokatif. Kita harus memahami nilai-nilai sosial kita. Jika kita pergi ke tempat-tempat seperti Departemen Transportasi Jalan, kita harus memiliki etika. Ini adalah ruang publik, bukan personal,” ujar Abdul Rahman.

Kelompok lain, Hizbut Tahrir Malaysia, mengatakan seseorang harus etis dalam pakaian mereka. “Jika Anda tidak memiliki aturan, maka orang bisa mengatakan mereka memiliki hak untuk memakai apapun yang mereka mau,” kata juru bicaranya Abdul Hakim Othman.

“Bahkan seorang wanita memiliki hak untuk telanjang, hal itu mungkin dapat diterima di negara-negara Barat, tapi tidak di Malaysia karena kami adalah negara Muslim.” Tambahnya.

Ahli Hukum Islam Perak Harussani Zakaria mengatakan bahwa non-Muslim harus berpakaian lebih tepat di tempat umum untuk menghormati umat Islam, terutama karena negara ini adalah negara Islam teladan.

“Mereka harus menunjukkan rasa hormat kepada umat Islam dan berpakaian lebih tepat. Mereka tidak bisa menampilkan paha mereka. Hal ini tidak salah bagi mereka untuk berpakaian bagaimana mereka sukai, tetapi mereka akan menjadi pusat perhatian,” kata Mufti, kepala ulama negara.[ry/islampos]


islampos mobile :



Yuk Share :

Redaktur: Rosiyana

from Islampos



from
via Pusat Media Islam
Previous
Next Post »