Mengenal lebih dalam apa itu IoT ( Internet of Things )

Internet of Things

Internet of Things

Jakarta – (www.lasdipo.co) Internet of Things (loT) sudah mulai merasuki segala segi kehidupan kita. Tidak hanya di rumah, IoT telah menginvasi tempat kerja, pabrik, rumah sakit, dan lain-lain. Tidak hanya menjanjikan kemudahan dan kenyamanan hidup, tetapi IoT juga menyajikan potensi ekonomi dan bisnis yang luar biasa. IDC memperkirakan, pada tahun 2020 IoT dan ekosistem teknologi di sekitarnya akan menciptakan pasar senilai US$ 8,9 triliun.

Sementara itu jumlah peranti yang saling terkoneksi juga meningkat pesat. Bahkan menurut IDC, tak kurang dari 212 miliar peranti akan saling terkoneksi pada tahun 2020. Lalu apa itu Internet Of things? Seberapa pengaruhnya teknologi tersebut? Simak ulasannya dibawah ini.

Apa itu IoT?
Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep/skenario dimana suatu objek berkemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.

“A Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”, (contoh: smart label, smart meter, smart grid sensor).

Konsep Internet of Things
Meskipun konsep ini kurang populer hingga tahun 1999, namun IoT telah dikembangkan selama beberapa dekade. Alat internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

Istilah IoT (Internet of Things) mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, Co-founder and Executive Director of the Auto-ID Center di MIT.

Penerapan Internet Of things
Beberapa vendor teknologi terkemuka pun sudah banyak menerapkan dari masuknya loT.contohnya, Samsung seperti-nya sudah siap menyongsong era Internet of Things itu. Perusahaan asal Korea Selatan ini menghadirkan mesin cuci, kulkas, dan televisi yang dapat dikontrol dengan ponsel pintar atau jam tangan pintar. Di Indonesia, Samsung memamerkan kecang-gihan teknologi itu pertama kali di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

Samsung bukan satu-satunya yang menyuguhkan teknologi masa depan. Google, LG dan Apple siap menyambut era Internet of Things itu. LG Electronics telah memperkenalkan fitur Home Chat untuk peralatan rumah tangga seri premium pada awal Mei lalu. Peralatan itu antara lain mesin cuci, kulkas, dan microwave oven.

Home Chat memungkinkan konsumen mengontrol dan memonitor perangkat elektroniknya lewat ponsel pintar dari jarak jauh. Untuk itu, LG menggandeng penyedia aplikasi layanan pesan instan LINE, yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan peralatan rumah tangganya.

Pihak Apple pun melihat maraknya inovasi dalam produk peralatan rumah tangga, Apple pun tertarik menawarkan konsep rumah pintar dalam acara Worldwide Developers Conference di San Francisco, Amerika Serikat, pada waktu lalu. Sepertinya era Internet of Things tak lama lagi bakal terwujud.

Kesimpulan
Internet of Things (IoT) meng-gambarkan terhubungnya semua benda ke jaringan internet. Seperti contoh dari penerapan di atas, yang terhubung bisa berupa tirai, televisi, coffe maker, tempat tidur, garasi, meja, pulpen, gelang—semuanya. Semua perangkat tersebut memiliki sensor sehingga bisa menge-nali lingkungan sekitarnya. Sesama perangkat IoT juga bisa “berbicara” satu sama lain, sehingga tercipta ekosistem yang membuat semua hal bisa terjadi secara otomatis.

Ke depannya Kemungkinan yang bisa diciptakan IoT sangat luas dan tidak terbatas di dalam rumah. Platform IoT bisa menjadi basis smart city untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga. Platform IoT juga bisa digunakan di mesin industri, yang akan memonitor kinerja tiap mesin secara real-time sehingga setiap masalah bisa diketahui dengan cepat. Pendek kata, peluang IoT sangat luar biasa.

Di Indonesia sendiri geliat IoT cukup signifikan, beberapa organisasi non profit seperti IGN ( IGOS Nusantara ) telah melakukan pengembangan terhadap perangkat Internet of Things,  jika ingin mencoba anda  dapat mencoba menggunakan paket lengkap pengembangan dari IGN (IGOS Nusantara) IoT yang terdiri dari IGN ARM, IGNSDK IoT, dan Shark.IO.

Rep: Raden Diponegoro
Editor: Raden Diponegoro

from lasdipo/Pusat Media Islam



from
via Pusat Media Islam
Previous
Next Post »