ِAda Makna Mendalam Di Balik Puasa Ramadhan

KIBLAT.NET – Ramadhan adalah salah satu dari lima pilar yang dijadikan oleh Allah sebagai pondasi syariat Islam. Ia memiliki fungsi yang sangat vital dalam membentuk kepribadian seorang muslim. Ramadhan menjadi semacam madrasah bagi umat Islam untuk mendidik pribadi mereka.

Ada banyak hikmah yang didapatkan hamba dibalik pelaksanaannya. Salah satu hikmah terpenting Ramadhan adalah mampu mecetak generasi umat agar siap bangkit membangun kejayaan Islam. Nah, bagaimana peran Ramadhan mencetak generasi tersebut? Berikut penjelasan yang disampaikan oleh DR. Raghib As-Shirjani.

Pendidikan Rabbani dalam Mempersiapkan Generasi Tangguh

Agar lebih memahami masalah ini dari akarnya, kita mesti mengulang sekelumit sejarah tentang kapan diwajibkannya puasa Ramadhan? Dalam sebuah riwayat, perintah puasa di bulan Ramadhan diturunkan oleh Allah pada bulan Sya’ban tahun dua hijriyah. Tepatnya pada tanggal 2 Sya’ban.

Jika kita mau mengkaji lebih jauh tentang peristiwa yang terjadi pada bulan Sya’ban, maka akan kita dapati empat peristiwa penting yang Allah turunkan pada bulan tersebut:

Pertama: Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan.

Kedua: Kewajiban jihad bagi kaum muslimin setelah hanya diizinkan saja sebelumnya. Berperang menjadi wajib ketika turun firman Allah ‘azza wa jalla:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيْلِ اللهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُوا إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas.” (Al-Baqarah: 190).

Preparing for Ramadan, dates, water and rosary

Ketiga: Perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah yang mulia pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 2 Hijriah.

Keempat: Kewajiban berzakat. Sebenarnya zakat telah diwajibkan di Makkah, namun tanpa batasan nishab. Lalu ditentukanlah batasan nishab pada bulan Sya’ban tahun ke-2 H.

Inilah empat peristiwa yang sangat penting (dalam Islam). Keempat-empatnya terjadi pada bulan yang sama, yaitu bulan Sya’ban 2 Hijriah. Mengapa demikian? Sebab, di bulan berikutnya—Ramadhan tahun 2 hijriah—Allah akan mempertemukan kaum muslimin dengan sebuah peristiwa penting yang membutuhkan banyak persiapan serta tarbiyah (pendidikan) yang matang.

Iya, sebuah peristiwa penting, yaitu akan terjadinya perang Badar Kubra pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Perang yang diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dengan sebutan Yaumul Furqon (Hari Pembeda). Sebab, waktu itu Allah hendak membedakan antara yang haq dan yang batil. perang penentuan terhadap masing-masing golongan, serta pembuktian atas benar dan tidaknya perjuangan. Sangatlah wajar jika pertempuran tersebut membutuhkan sebuah persiapan yang cukup matang.

Sejarah mencatat, tidak banyak dari kaum muslimin yang ikut perang penentuan tersebut. Jumlah mereka hanya 313 orang. Sementara dari pihak musuh, jumlahnya mencapai 1000 personil dengan persenjataan lengkap. Kondisi ini menyebabkan Nabi terus menerus bermunajat kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dengan penuh kesungguhan. Sehingga, Allah ta’ala menurunkan kemenangan kepada kaum muslimin. Dan akhirnya, Islam pun tegak dan tersebar ke seluruh Jazirah Arab.

jihad040122012

Peristiwa di atas memberi satu perlajaran penting buat kita, yaitu musuh kaum muslimin yang berjumlah tiga kali lipat dapat mereka kalahkan. Apa yang mereka persiapkan dalam pertempuran tersebut? Lalu, bagaimana mereka menciptakan pondasi umat yang mampu membangun kejayaan yang tersebar ke seluruh penjuru dunia?

Hikmah dibalik turunnya empat peristiwa besar yang disebutkan di atas, menjadi jawaban atas semua pertanyaan tersebut. Di balik kesuksesan para sahabat, menyimpan sejuta pelajaran bagi umat berikutnya. Salah satunya adalah pendidikan Rabbani yang mereka tempuh dengan sempurna. Sebelum terjadinya Perang Badar –pada bulan sebelumnya—yaitu bulan Sya’ban tahun 2 Hijriah. Allah menurunkan perintah puasa di bulan Ramadhan guna mendidik mereka agar mampu bertahan dalam pertempuran tersebut.

Ada Hikmah di Balik Turunnya Perintah di Bulan Sya’ban  

Ramadhan memiliki peran yang cukup penting dalam memenangkan pertempuran Perang Badar. Ramadhan telah mendidik kaum muslimin tentang berbagai perihal penting dalam membangun karakter yang tangguh. Ramadhan adalah pendidikan kesabaran. Ramadhan adalah pendidikan untuk membangun rasa kebersamaan dan membangkitkan rasa kepedulian antar sesama manusia.

maxresdefault

Dan yang terpenting, Ramadhan adalah bulan pendidikan untuk membangun jiwa yang selalu taat serta tunduk kepada Allah. Sehingga dari jiwa yang taat, muncullah pribadi-pribadi yang selalu bertaqwa kepada Allah. Semua hikmah yang disebutkan di atas menduduki peran penting bagi para mujahidin agar siap menghadapi pertempuran.

Hikmah yang didapatkan dari puasa mampu membangun karakter yang siap mengalami berbagai kesulitan, siap menahan diri dari lapar dan dahaga dan siap menghadapi segala bentuk resiko dalam perperangan bahkan mati sekalipun. Kemudian, kewajiban kedua yang diturunkan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah adalah kewajiban jihad. Pada bulan tersebut kaum muslimin diwajibkan untuk berjihad setelah sebelumnya hanya dibolehkan saja.

Perintah jihad tentu memiliki peran besar dalam membangun kejayaan Islam. Sebagaimana definisi jihad itu sendiri, yaitu memerangi orang kafir demi tegaknya agama Allah.  Maka, jihad memainkan peran penting demi tegak dan tersebarnya syi’ar Islam. Perintah ini telah  dibuktikan sendiri oleh para sahabat sejak awal adanya Perang Badar dan diikuti dengan perang-perang selanjutnya. Dengan jalan jihad inilah, para sahabat mampu menjaga eksistensi syariat Islam hingga pada akhirnya dapat tersebar mencapai sepertiga luasnya dunia.

Kemudian peistiwa besar selanjutnya yang diturunkan di bulan Sya’ban adalah perintah untuk memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis menghadap ke arah Ka’bah. Ini merupakan bentuk pengistimewaan yang Allah berikan kepada umat Islam.  Sebab, Ka’bah merupakan kiblat yang menyatukan seluruh kaum muslimin. Siapapapun di luar kaum muslimin, tidak bisa menjadikannya kiblat.

9bfafeb6-7b5f-491a-9cc1-c1f12231e1b6_16x9_600x338

Merasakan pengistimewaan dan merasakan jati diri Islami seperti ini adalah faktor penentu bagi kemenangan dan kesuksesan. Sebab, umat yang gampang meniru-niru umat lainnya, mengikuti ajaran mereka, melangkah dengan metode mereka, adalah umat yang hancur dan tidak akan bisa bangkit kembali. Sedangkan umat Islam yang sebenarnya adalah umat yang penuh keistimewaan. Umat Islam memiliki jati diri yang khas, memiliki bentuk yang dikenal jelas, memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh umat yang lain.

Demikian juga dengan kewajiban zakat, ia memiliki nilai penting dalam pembangunan umat. Zakat mampu membentuk karakter umat tentang pentingnya kebersamaan, melatih kesadaran umat untuk selalu berbagi antar sesama, menghilangkan sifat kikir dan rakus terhadap dunia. Sehingga dengan demikian harta kekayaan dapat terdistribusi di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya mengumpul di kalangan orang-orang kaya saja (QS. Al-Hasyr: 7) dan di sinilah letak dasar pembangunan umat dalam sektor kesejahteraan ekonomi.

Jadi, empat peristiwa besar yang disebutkan di atas memiliki makna penting dalam mempersiapkan pasukan mujahid muslim yang akan memasuki pertempuran penentu tersebut. Empat peristiwa besar ini disyariatkan guna membangun umat mujahid yang diharapkan dapat mengalahkan umat lainnya. Umat yang mampu mengendalikan umat selainnya, dan tidak dikendalikan oleh yang lain. Umat yang mampu memimpin umat selainnya, dan tidak dipimpin oleh yang lain. Wallahu’alam bis shawab!

Penulis: Fahrudin

Sumber: “Madrasah Ramadhan” karya DR. Raghib As-Sirjani dan DR. Muhammad Al-Muqaddam

(Kiblat/Pusat Media Islam



from
via Pusat Media Islam
Previous
Next Post »