ACT dan Wardah Dukung Pembuatan Film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’

Ide membuat film yang diangkat dari sebuah novel dengan cetak ulang 39 kali oleh 3 penerbit ini mendapat dukungan luar biasa.

Dream – Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) karya Helvy Tiana Rosa, yang ditulis tahun 1992 dan terbit pertama kali tahun 1997 rencananya akan diangkat ke layar lebar.

Novel karya Helvy Tiana Rosa itu bercerita tentang hubungan keluarga, hijrah dan keindahan Islam. Beragam tokoh muda yang muncul kerap menyerukan kebaikan dan kecerdasan pemuda-pemudi Islam.

Menurut sang penulis Helvy Tiana Rosa, dia mempercayakan skenario ke penulis skenario dan sutradara film dokumenter Fredy Aryanto.

“Selain karena potensi Mas Firmansyah, ini juga sesuai amanah almarhum Mas Mamang (Chaerul Umam) yang sedianya menjadi sutradara KMGP, namun beliau wafat 2013 lalu,” kata Helvy dari keterangan tertulis yang di terima Dream, Jumat 26 Juni 2015.

Demi mempertahankan “ruh” cerita yang telah hadir selama 18 tahun di jutaan pembaca, Helvy dan kawan-kawan yang tergabung dalam Sahabat Mas Gagah, memutuskan untuk patungan (crowdfunding) guna mewujudkan pembuatan film layar lebar ini.

Crowdfunding ini kami buat bukan karena tidak ada PH yang mau memfilmkan. Banyak yang ingin mengangkatnya ke layar lebar, hanya saja belum bertemu dengan idealisme saya dan para pembaca.” ucap Helvy Tiana Rosa.

Film yang diangkat dari sebuah novel dengan cetak ulang 39 kali oleh 3 penerbit ini mendapat dukungan penuh agar film tersebut bisa dijadikan sebuah karya film.

“Mengharukan melihat ada anak tukang sampah yang mengejar-ngejar saya untuk memberikan uang tabungannya 50 ribu kontan karena ia tak punya rekening,” tutur Helvy sedih.

Helvy menambahkan tidak hanya itu dukungan oleh masyarakat. Bahkan ada pembanca buku KMGP pengidap penyakit Lupus yang rela menyumbangkan uangnya untuk pembuatan film tersebut.

“Ada pembaca buku KMGP yang merupakan pengidap penyakit Lupus, mengirim uang hasil penjualan bros yang ia buat. Ada anak muda penjaga masjid yang tiba-tiba datang ingin menyumbangkan tenaganya demi film ini. Anak-anak sekolah yang mengumpulkan uang one day one thousand untuk film ini,” kata Helvy.

Sementara itu, Dwiki Dharmawan, musisi terkemuka Indonesia yang pernah meraih Piala Citra dalam film “Cinta dalam Sepotong Roti” (1991) langsung menyatakan kesediaannya menjadi penata musik film KMGP.

Tidak hanya masyarakat yang mendukung film KMGP, tapi juga organisasi kemasyarakatan seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT).  Senior Vice President ACT N. Imam Akbari mengungkapkan, visi dan misi film KMGP serupa dengan ACT.

Selain itu, organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia yaitu Forum Lingkar Pena, serta komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga secara resmi mendukung. Ustad muda Salim A. Fillah akhirnya bersedia memerankan salah satu karakter dalam film KMGP ini.

Brand kosmetik halal tersohor, Wardah, juga ikut serta mendukung pembuatan film ini. Pelopor kosmetika halal ini pun melihat kesamaan visi dan misi akan indahnya Islam dari cerita KMGP.

Tak hanya mendukung secara materi, Wardah turut menggelar press conference film KMGP dalam acara “20 tahun Wardah.” yang rencananya akan dilgelar pada 27 Juni 2015 pukul 15.15 di Hall Senayan City, Jakarta.

Helvy sendiri telah melakukan roadshow dan crowdfunding serta sosialisasi film KMGP ke 100 kota di Indonesia sejak September 2014, dan kini, di 2015, menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT Foundation), Helvy menguatkan roadshow dan crowdfunding demi mewujudkan film KMGP ini.

Sementara itu, untuk para pemain di film “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) sang sutradara terus mengadakan audisi. Terpilihlah 26 kandidat yang paling potensial yang disepakati oleh produser, sutradara dan tim penulis skenario. Para kandidat ini berasal dari Jakarta, Bogor, Medan, Lampung, Palu, dan Sura-baya, bahkan ada yang tengah kuliah di Jerman.

 

Suka artikel ini ?

RELATED NEWS

from dream/Pusat Media Islam



from
via Pusat Media Islam
Previous
Next Post »