Jawaban Lelaki Sejati




Rasulullah dalam mendakwahkan Islam tidak pernah menyimpang sedikitpun, meskipun hanya sehelai rambut. Beliau tidak menyimpang sedikitpun dari Islam, meskipun di hadapan beliau ada berbagai kemanfaatan dan kemaslahatan. Karena sikap konsisten beliau dan tidak mau diajak kompromi meski hanya sedikit saja, membuat tokoh-tokoh Jahiliyah frustasi. Seakan semua usaha mereka dalam membungkam gerakan dakwah menghadapi jalan buntu. Setiap usaha dan makar mereka, dapat dipatah-kan oleh Rasulullah. Mereka betul-betul memendam amarah yang selalu menggelora. Sehingga akhirnya, mereka mendatangi Abu Thalib agar dia mau menasehati Rasulullah supaya menghentikan dakwah beliau.


Mereka berkata, "Wahai Abu Thalib. Anda adalah seseorang yang kami tuakan. Kami hormati dan kami muliakan Anda Dan kami telah meminta Anda agar melarang keponakan Anda iti. .Akan tetapi, rupanya tidak engkau hiraukan. Sungguh demi Allah, kami tak tahan lagi menahan kesabaran mendengar cemoohan terhadap nenek moyang kami, gekan terhadap orang-orang cerdik pandai kami, penghinaan terhadap tuhan-tuhan pujaan kami. Bila Anda masih belum hendak mencegah perbuatannya itu, marilah kita berperung tanding, biar salal satu diantara kita Celaka

Abu Thalib pun segera menyuruh memanggil keponakannya, lalu ia berkata, "Wahai keponakanku, kaummu telah mendatangku dan membicarakan tentangmu denganku Maka jagalah dirimu dan kasihanilah aku Janganlah aku diberi beban yang aku tak sanggup memikulnya"

Mendengar permintaan paman beliau yang sudah sangat tua, dengan ungkapan-ungkapan yang penuh iba danbelas kasih, apa yang mesti disampaikan oleh Rasulullah?

Rupanya orang satu-satunya yang selalu berdiri disamping beliau selama ini hendak berlepas tangan darinya.

Rupaya pelindung yang selama ini membentengi beliau dari berbagai ujian dan cobaan hendak melepaskan beliau.

Rasulullah tanpa ragu-ragu sedikitpun menjawab pertanyaan dan pernyataan itu dengan tegas. Bahkan, beliau tidak mencari-cari dahulu kalimat yang tepat untuk mengungkapkan komitmennya yang selama ini telah tertancap kuat di hati sanubarinya yang paling dalam.

Beliau langsung menjawab pernyataan itu dengan mengatakan, "wahai pamanku, seandainya mereka menaruh matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan ini, tidaklah aku bendak meninggalkannya. sampai Allah memenangkanku atau aku tewas karenanya."

Ya, inilah jawaban seorang lelaki sejati. Seseorang yang tidak akan pernah mundur, meskipun selangkah saja, hanya karena ada tantangan di hadapannya Sanggupkah kita menjawab dengan jawaban yang sama. andai kita dalam posisi seperti it]u Jika kita sanggup
maka kita adalah seorang laki-laki sejati.

Previous
Next Post »