Pelaku Perkosaan: Wanita Baik Tidak Keliaran di Malam Hari, Tidak Mengenakan Pakaian yang Salah

Berita Internasional Update

Perempuan jauh lebih bertanggungjawab atas [terjadinya] perkosaan dibanding laki-laki.



Pelaku Perkosaan: Wanita Baik Tidak Keliaran di Malam Hari, Tidak Mengenakan Pakaian yang Salah

Mukesh Singh dan (inzet) Jyoti Singh.




Hidayatullah.com—Satu dari beberapa pria pelaku perkosaan atas seorang mahasiswi India di dalam bus di kota Delhi tahun 2012 mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi lebih karena kesalahan pihak korban, yaitu wanita.


Berbicara dalam wawancara dengan BBC untuk program dokumenter yang akan ditayangkan pada Hari Wanita Internasional, Mukesh Singh, yang masih meringkuk dalam penjara mengatakan bahwa para wanita yang berkeliaran di malam hari patut disalahkan sebab mereka menarik perhatian kaum laki-laki.


“Perempuan jauh lebih bertanggungjawab atas [terjadinya] perkosaan dibanding laki-laki,” kata Mukesh Singh dikutip BBC (2/3/2015).


“Anda tidak bisa bertepuk dengan satu tangan, diperlukan dua tangan,” kata Singh menganalogikan bahwa pemerkosaan terjadi bukan semata kesalahan laki-laki, dan pihak wanita juga ikut bersalah.


Lebih lanjut Singh mengatakan, “Seorang wanita baik-baik tidak akan berkeliaran pukul 9 malam. Seorang gadis lebih bertanggungjawab atas terjadinya perkosaan dibanding laki-laki. Laki-laki dan perempuan tidak sama. Pekerjaan rumah tangga dan mengurus rumah adalah untuk perempuan, bukannya malah berkeliaran di tempat-tempat disko dan bar pada malam hari, melakukan hal-hal yang tidak benar, mengenakan pakaian yang tidak benar.”


Menurut Mukesh Singh, wanita baik-baik itu jumlahnya sekitar 20 persen.


Pada 16 Desember 2012, seorang mahasiswi berusia 23 tahun bernama Jyoti Singh pergi menonton film “Life of Pi” di bioskop dengan seorang teman prianya. Pada pukul 8:30 malam keduanya menaiki bus yang sudah bebas tugas, di mana terdapat enam orang laki-laki di dalamnya, 5 pria dewasa dan 1 remaja. Pengendara bus itu adalah Muskesh Singh. Para pria itu kemudian memukul teman laki-laki Jyoti dan memerkosa mahasiswi itu secara bergantian, sebelum akhirnya memukuli perempuan muda itu hingga luka parah dengan sebuah alat terbuat dari besi. Jyoti meninggal setelah 13 hari dirawat di rumah sakit.


Mukesh Singh mengatakan bahwa para pria itu memerkosa Jyoti secara bergantian ketika bus melaju di jalanan, sementara dia terus berada di balik kemudi. Namun pihak jaksa mengatakan Mukesh dan para pria itu bergantian memerkosa korban dan bergantian mengemudikan bus.


Mukesh Singh saat ini sedang mengajukan banding atas vonis mati yang diterimanya.


“Hukuman mati justru akan membuat keadaan lebih berbahaya bagi perempuan,” kata Mukesh Singh.


“Sebelumnya, mereka akan memerkosa dan berkata, ‘biarkan perempuan itu, dia tidak akan bercerita kepada siapa-siapa.’ Sekarang ketika mereka memerkosa, khususnya yang tipe kriminal, mereka akan langsung membunuh perempuan itu. Mati,” papar Mukesh Singh, menjelaskan penolakannya atas hukuman mati bagi pemerkosa.*






Previous
Next Post »